Thiwul adalah kuliner wajib yang harus traveler cicipi saat
liburan di Pacitan. Sebab ini adalah makanan khas penduduk Pegunungan
Kidul yang meliputi kabupaten Gunungkidul, Wonogiri dan juga Pacitan.
Bentuknya seperti nasi pada umumnya hanya saja warnanya agak kecoklatan.
Thiwul memang merupakan makanan pokok pengganti nasi yang terbuat dari
gaplek atau ketela pohon yang telah dikeringkan.
Thiwul dikenal memiliki kandungan kalori yang rendah dibanding
nasi dari beras namun cukup untuk memenuhi bahan makanan pengganti.
Umumnya thiwul di Pacitan disajikan bersama sambal terasi atau pun
sambal bawang lengkap dengan lalapan. Salah satu lokasi yang bisa
traveler singgahi untuk makan dengan menu nasi tiwul adalah di Lesehan
Bukit Indah kawasan Sedeng, barat pusat kota. Di rumah makan tersebut
tersedia nasi tiwul lengkap dengan urap, sambal dan ikan laut goreng.
2. Kupat Tahu
Menu yang satu ini menjadi kuliner favorit Presiden Indonesia
ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Jika beliau pulang kampung ke Pacitan
pasti selalu mencicipi menu ini, terakhir setelah sudah tidak menjabat
presiden, SBY bersama keluarga melakukan wisata kuliner di pusat kuliner
Pasar Minulyo untuk menikmati kupat tahu bahkan seluruh pengunjung
pasar pada waktu itu ditraktir makan gratis lho.
Lantas apa sih kupat tahu itu? Traveler yang tinggal di Solo
dan Magelang pasti familiar dengan kuliner satu ini. Bahkan mungkin
daerah lain juga memiliki kuliner dengan nama yang sama. Namun setiap
daerah memiliki bumbu rahasia yang membuat makanan dengan nama yang sama
memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Kupat tahu adalah makanan yang
berisi potongan-potongan kupat (lontong) dan juga tahu. Dalam
penyajiannya ditambahkan taburan kacang goreng, seledri dan taoge serta
disiram dengan kuah penuh bumbu yang nikmat. Umumnya kupat tahu di
Pacitan dimakan dengan kerupuk udang.
3. Soto Pacitan
Soto adalah menu makanan yang hampir ada di setiap daerah.
Begitu juga Pacitan, kabupaten ini memiliki yang namanya Soto Pacitan.
Apa yang membedakan dengan soto lainnya? Soto yang berasal dari kota
kelahiran SBY ini disajikan dengan tambahan seledri, bawang goreng,
kecambah, kecap dan kacang goreng. Nah adanya kacang goreng inilah yang
menjadi pembeda dengan soto-soto lainnya.
Nikmatnya Soto Pacitan bisa traveler jumpai di warung makan
sekitar lokasi wisata atau jika mau yang lebih nikmat ada dua tempat
yang paling direkomendasikan yaitu Soto Kebonagung yang berada di
pinggir jalan Jalur Lintas Selatan dan Soto Giyem Disco yang terletak
timur kota Pacitan atau jalan menuju ke kecamatan Tulakan. Kebanyakan
traveler mengaku puas dengan cita rasa soto dari Kota 1001 Gua ini.
4. Jadah Bakar
Mungkin masih banyak orang yang belum tahu makanan bernama
jadah.jadah adalah makanan yang bentuknya seperti punten hanya saja
terbuat dari ketan. Kalau di Pacitan dikenal yang namanya jadah bakar
yaitu jadah yang dipanggang layaknya memanggang daging ayam. Setelah itu
dimakan dengan dengan gula pasir menghasilkan kombinasi rasa gurih dan
manis.
Jadah bakar menjadi teman nongkrong anak muda Pacitan di
alun-alun kota. Makanan ringan ini bisa dengan mudah ditemukan di
kios-kios makanan seputar alun-alun khususnya di sisi timur. Salah satu
yang menjadi langganan adalah jadah bakar Mbah Geger. Kios ini selalu
ramai dikunjungi baik anak muda hingga keluarga yang menikmati suasana
malam di kota kecil yang damai. Selain jadah bakar menu lain yang tidak
kalah khas adalah tahu bakar yang dimakan dengan sambal kecap serta sate
tahu yang nikmat.
5. Sego Godhong Jati
Kuliner berikutnya adalah sego godhong jati, sesuai dengan
namanya ini adalah makanan berupa nasi yang dibungkus menggunakan daun
jati. Pada zaman dahulu makanan seperti itu hanya ditemukan saat ada
hajatan terutama pernikahan dimana nasi daun jati ini akan selalu ada
sebagai berkat orang-orang yang menyumbang. Kini makanan ini juga sudah langka lantaran setiap pernikahan tidak lagi menggunakan berkat melainkan suvenir.
Isi sego godhong jati adalah nasi dengan urap dan juga tumis
tempe (kering tempe), serundeng serta lauk ikan asin atau pun peyek.
Aroma daun jati sangat khas membuat nasi yang ada di dalamnya memiliki
rasa yang berbeda pula. Makanan ini tengah hits di Pacitan akhir-akhir
ini, dan mereka yang kangen dengan makanan sego godhong jati bisa
membelinya di jalan menuju kecamatan Arjosari tepatnya di desa Semanten
atau di warung makan Mbak Tini depan pabrik rokok Sampoerna di kelurahan
Sidoharjo.
6. Sale Anggur
Sale anggur bisa traveler jadikan camilan sekaligus oleh-oleh
khas dari Pacitan. Sale ini dibuat sama dengan pembuatan sale-sale pada
umumnya hanya yang membedakan adalah proses pengemasan. Disebut dengan
sale anggur lantaran sale ini di kemas bulat-bulat dan dirangkai
menyerupai buah anggur.
Bahan dasar sale anggur adalah pisang awak yang di potong
tipis-tipis kemudian dijemur di bawah terik sinar matahari. Setelah
kering barulah dikemas dengan cara dipadatkan hingga berbentuk bulatan.
Bagian luar dikemas lagi menggunakan kertas krep warna-warni agar
terlihat menarik. Kemudian bagian finishing bulatan-bulatan tadi
dirangkai menjadi seperti untaian buah anggur. Meski tanpa bahan
pengawet sale ini bisa tahan hingga 5 bulan. Konon makin lama rasanya
akan semakin legit dan manis. Sale anggur bisa traveler jumpai di toko
pusat oleh-oleh khas Pacitan atau datang saja ke pusat jajanan di Pasar
Arjowinangun.
7. Tahu Tuna
Rasanya kurang afdol jika liburan di Pacitan tapi tidak
mencicipi tahu tuna. Makanan ini seperti sudah menjadi ikon makanan khas
di Kota 1001 Gua. Tahu tuna bukanlah makanan baru, bentuknya sama
dengan tahu bakso hanya saja bakso di dalam tahu ini dibuat dari
gilingan ikan tuna.
Menu tahu tuna banyak dijumpai di warung-warung makan di
Pacitan. Selain dimakan di tempat, tahu tuna juga bisa dijadikan
oleh-oleh satu plastik berisi potongan tahu tuna berjumlah 10 biji
dijual dengan harga sekitar 7-8 ribu. Traveler yang berminat bisa
mendapatkannya di toko oleh-oleh yang ada di sepanjang jalan menuju
Pantai Teleng Ria.
8. Punten
Punten tergolong makanan ringan meski kurang pas jika disebut
sebagai camilan. Pasalnya makanan yang satu ini terbuat dari beras yang
dimasak dengan santan kemudian ditumbuk hingga halus. Setelah itu
disajikan dalam bentuk potongan kotak-kotak. Rasanya sangat gurih dan
juga mengenyangkan cocok untuk pengganjal perut yang sedang lapar.
Punten paling sedap saat dinikmati dengan cara dicocolkan pada
sambal terasi. Saat ini lumayan sulit untuk menemukan jenis makanan
tradisional ini. Tapi jika kamu penasaran ingin tahu rasanya datanglah
ke pusat jajanan di Pasar Arjowinangun yang berada di pertigaan JLS atau
di Pasar Sundeng di barat kota Pacitan. Syaratnya kalian harus datang
pada pagi hari untuk mendapatkan makanan ini.
9. Cenil
Traveler pasti tidak asing dengan jajanan pasar ini. Adalah
cenil, makanan yang terbuat dari pati ketela pohon, bentuknya
bulat-bulat kecil rasanya kenyal dan memiliki rupa berwarna-warni.
Umumnya jajanan ini disajikan dengan parutan kelapa dan ditaburi gula
pasir. Tapi cenil di Pacitan lain, tetap menggunakan taburan parutan
kelapa tapi dilumuri dengan gula jawa yang telah direbus.
0 komentar:
Posting Komentar